4. Republik Persatuan Islam Indonesia (RPII)
Pada tanggal 14 Mei 1962, Kahar Muzakkar mengadakan pertemuan dengan para pengikutnya yang disebut Pertemuan Urgentie Pedjuang Islam Revolussioner Ke-III. Salah satu dari hasil pertemuan tersebut adalah mendirikan negara yang dinamakannya Republik Persatuan Islam Indonesia dan mengangkat Kahar Muzakkar sebagai Khalifah. Selain itu, juga diumumkan bentuk negara federasi untuk duwujudkan di dalam wilayah negara Indonesia yang bersifat majemuk. Disamping itu dikemukakan juga UUD RPII yang telah dirancang Kahar Muzakkar sejak lama, dimana Kahar Muzakkar mengakui kelebihan UUD RPII di banding UUD negara yang di istilahkan dengan “Dunia Secularism”. Selanjutnya dibentuk Kabinet RPII yang akan menjalankan pemerintahan pada saat itu.
- Khalifah/ Presiden : Abdul Kahar Muzakkar
- Mufti Besar/ Ketua Dewan Fatwa : Kyai Sulaiman
- Menteri Dalam Negeri : Marzuki
- Menteri Pertahanan : Gerungan
- Menteri Muda Pertahanan : Sanusi Daris
- Menteri Kehakiman : H. Djunaidi Sulaeman
- Menteri Keuangan : H. Djunaidi Sulaeman
- Menteri Penerangan :Soemarsono
- Menteri Pendidikan : H. Abdul Rahman Ambo Dalle
- Menteri Muda Pendidikan : B.S. Baranti (Metro Files, METROTV, 2003).
 |
Foto : www.luwuraya.net |
Perjuangan Kahar Muzakkar dimasa-masa ini mengalami kemunduran, APRIS semakin agresif melancarkan Operasi Kilat. Namun secara umum bahwa gerakan KGSS yang melahirkan DI/TII dari awal pergolakannya sampai tertembaknya Kahar Muzakkar, membuat APRIS kelelahan dalam melancarkan operasi militer. Dari tahun 1950 – 1962 dicatat bahwa tidak kurang dari 11 (sebelas) organisasi komando operasi dibentuk untuk menumpas Kahar Muzakkar dan pengikutnya (Gonggong, 1992, h. 167).
Operasi-operasi militer yang dilancarkan oleh APRIS, membuat pasukan Kahar Muzakkar terdesak ke Tenggara. Sementara APRIS telah menguasai sebagian dari wilayah-wilayah yang sempat dikuasai oleh Kahar Muzakkar. Akhirnya operasi-operasi militer ini berujung pada penembakan Kahar Muzakkar di Sungai Lasolo pada tanggal 3 Februari 1965. Kahar Muzakkar meninggal dalam kapasitasnya sebagai Khalifah atau yang Ia sendiri samakan dengan Presiden Republik Persatuan islam Indonesia. Inilah akhir dari karir seorang pejuang revolusioner yang pernah ri pakasiri’ di tanah kelahirannya. Ia telah membuktikan dirinya sebagai seorang Bura’ne. Konsisten pada pilihan politik yang diyakininya, sekalipun nyawa menjadi taruhannya.
Referensi
A. Buku
Dijk, Cornelis Van. Rebellion Under The Banner of Islam: The Darul Islam in Indonesia. Terj. Grafiti Pers, Darul Islam: Sebuah Pemberontakan. Cet. I; Jakarta: Grafiti Pers, 1983.
Gonggong, Anhar. Abdul Qahhar Mudzakkar: dari Patriot hingga Pemborontak. Cet. I; Jakarta: Grasindo, 1992.
Hamid, Abd. Rahman. Qahhar Mudzakkar Mendirikan Negara Islam?. Makassar: Pustaka Refleksi, 2009.
Harvey, Barbara Sillars. Tradition, Islam, and Rebbelion: South Sulawesi 1950-1965. Terj., Pemberontakan Kahar Muzakkar: Dari Tradisi Ke DI/TII. Jakarta: Grafiti Pers, 1989.
Hasjmy, A. Semangat Merdeka: 70 Tahun Menempuh Jalan Pergolakan dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta: Bulan Bintang, 1985.
Koro, Nasaruddin. Makassar Terkenang Masa Lalu. Jakarta: Mitracard Grafika, 2009.
Mattalioe, M. Bahar. Pemberontakan Meniti Jalur Kanan. Jakarta: Grasindo, 1994.
Mudzakkar, Abdul Qahhar. Konsepsi Negara Demokrasi Indonesia:Koreksi Pemikiran Politik Pemerintahan Soekarno. Jakarta: Madinah Press. 1999.
Nasution, A.H. Memenuhi Panggilan Tugas. jilid 3. Jakarta: Gunung Agung, 1983.
Usman, Syafaruddin. Tragedi dan Pemberontakan Kahar Muzakkar. Cet. I; Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2009.
B. Dokumen dan Berita TV.
Arsip Pribadi Saleh Lahade. Proses Verbal Muchtar Bin Sa’da. Registrasi No. 188, Kode/Dos No. 21, Tahun 1953.
Arsip Pribadi Saleh Lahade. Surat Kepada Menteri Pertahanan RIS. Registrasi No. 106, Kode/Dos No. 11, Tahun 1949.
Arsip Pribadi Saleh Lahade. Tjatatan Bathin Pedjoang Islam Revolusioner Kahar Muzakkar. Registrasi No. 192, Kode/Dos No. 22, Tahun 1954-1957.
“DI/TII: Kahar Mudzakkar” (Saksi Hidup), TV7, 2006.
“Kabut Di Lasolo: Catatan Batin Kahar Muzakkar” (Metro Files), METROTV, 2003.
No comments: