Ekspansi Kapital Klasik di Makassar: Kasus Reklamasi Pantai Losari *

Oleh
Mino AS

Model Ekspansi Kapital Klasik adalah sebuah model perampasan ruang sosial ( tanah ) oleh kapital menjadi commodity. Ekspansi kapital pertama kali terjadi di Inggris, berawal dari transformasi masyarakat feodal menjadi masyarakat yang Kapital dengan mekanisme mengubah kepemilikan tanah komunal menjadi kepemilikan secara prbadi ( hak pribadi ) yang dilakukan dengan cara pembagian tanah-tanah oleh kelas Borjuis. Kondisi ini dilatar belakangi oleh alasan pasar dimana konteks sosial yang terjadi pada saat itu harga bulu domba menjadi komoditi yang mahal sehingga Borjuis kota lebih memilih menggunakan lahan mereka sebagai ladang untuk domba-domba mereka.

Foto : www.antaranews.com
Perampasan tanah oleh kapital dilakukan denga cara enclosure yaitu proses pemagaran secara perpetak yang implikasi menghilangkan kepemilikan secara komunal dan sebagai fase awal terciptanya kesenjangan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena mereka yang dekat dengan Raja dan memiliki tanah akan terakumulasi menjadi kapital, sementara mereka yang tidak memiliki tanah secara pribadi menjadi Proletar yang hidupnya sepenuhnya di gantungkan pada mekanisme pasar. Implikasi ketika mampu bersaing secara ketat akan bisa bertahan hidup sementara jika tidak mereka akan menjadi gelandangan.

Apa yang terjadi di Inggris meskipun secara historis telah berbeda jauh dengan kondisi Makassar hari ini, tetapi secara konteks sosial ada kesamaaan yang pada titik tertentu menyerupai Ekspansi Kapital Klasik. Salah satu fenomena yang bisa kita lihat adalah pada rencana reklamasi pantai losari. Skema reklamasi Pantai Losari adalah model perampasan tanah secara klasik yang dilakukan oleh kapital terhadap masyarakat.

Proses ekspansi kapital yang dilakukan pada masyarakat modern tidak lagi menggunakan perpanjangan tangan dari feodal tetapi melalui pemerintah yang telah menggambarkan perilaku feodal yang tak lagi melibatkan masyarakat khususnya nelayan di sekitar lokasi reklamasi sebagai stakeholder yang harus terlibat dalam menentukan kebijakan reklamasi Pantai Losari. Meskipun mendapat banyak protes dari berbagai kalangan, reklamasi terus dilakukan dengan asumsi akan menyerap tenaga kerja dan membuka kesempatan kerja yang baru. Namun, inilah yang dikatakan Marx sebagai Proses Ekspansi Klasik yang bermuara pada penciptaan buruh murah. Asumsi yang dikemukakan bukan tanpa alasan yang kuat, oleh karena secara teoritik ekspansi secara klasik akan berlangsung dengan dua tahap. Pertama kapital akan merubah Sistem Sosial masyarakat menjadi masyarakat yang harus terintegrasi dengan pasar. Nampaknya secara empirik ini telah dilakukan, seperti dikatakan oleh Wakil Walikota Makassar saat menghadiri acara seminar di Fisipol bahwa “ Masyarakat dan nelayan yang kehilangan matapencahariannya akan di bina menjadi kelompok-kelompok usaha yang mandiri , sehingga masyarakat bisa memanfaatkan hasil binaannya untuk dipasarkan pada pengunjung dan SKPD-SKPD “. Agenda kapital ini tentu saja sesuatu yang kontinyu dan sifatnya bergerak dengan lambat namun pasti. Menghancurkan Sistem Sosial dan menata kembali kehidupan sosial berdasarkan orientasi pasar. Faktor inilah yang kemudian menjadi Difusi Sosial yang berimplikasi pada bergesernya tatanan sosial pada masyarakat. Konteksnya pada masyarakat Nelayan di sekitar lokasi reklamasi akan dipaksa untuk mengikuti tatanan sosial dari kapital yang telah di intervensi.

Fase kedua oleh kapital adalah menciptakan masyarakat Nelayan sebagai masyarakat Proletar. Fase ini tidak terlepas dari fase pertama, ketika proses reklamasi terus berlangsung implikasinya Nelayan akan kehilangan mata pencaharian mereka ketika pada fase ini mereka akan di integrasikan ke dalam pasar. Masyarakat Nelayan tentu tidak bisa menjadi buruh formal pada industri-industri yang akan berdiri di area reklamasi karena persoalan keahlian. Mereka yang terserap hanyalah mereka yang memiliki Soft Skill memadai bagi akumulasi pasar sementara yang tidak akan menjadi Proletar dan menggantungkan hidupnya pada usaha-usaha pinggiran seperti tambal ban, dll. Implikasinya akan menciptakan kesenjangan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial. Belum lagi mereka yang terserap adalah masyarakat yang bukan dari masyarakat Nelayan.

Senin, 22 Februari 2016
***

* Tulisan ini merupakan hasil diskusi dari Ekopol dengan judul “ Transformasi Agraria” oleh pemantik Habibi Muhtar pada kelas menulis & Ekopol, Jumat 19 Februari 2016.
Ekspansi Kapital Klasik di Makassar: Kasus Reklamasi Pantai Losari * Ekspansi Kapital Klasik di Makassar: Kasus Reklamasi Pantai Losari * Reviewed by Pondok Kanal on 3/14/2016 03:17:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.