Ideologi Kewaspadaan ala Orde Baru

Jun Honna. 2006. Serdadu Memburu Hantu: Ideologi Kewaspadaan di Senjakala Kekuasaan Orba. Yogyakarta: Center for Information Analysis.

---------

Jun Honna dalam bukunya Serdadu Memburu Hantu: Ideologi Kewaspadaan di Senjakala Kekuasaan Orba (2006) menjelaskan tetang ideologi yang diterapkan oleh militer Indonesia atau ABRI dalam menghadapi berbagai tekanan demokratisasi pada masa-masa akhir kekuasaan Soeharto. Honna menyebut ideologi yang diterapkan adalah ideologi kewaspadaan. Dimana hal-hal yang berbau asing seperti globalisasi, HAM dan demokrasi merupakan sesuatu yang perlu dicurigai dan diwaspadai.

Sebenarnya, ideologi kewaspadaan yang diterapkan saat itu adalah bagian dari cara petinggi militer Indonesia melakukan pembentukan ulang (reshaping) atas kerangka ideologi mereka sebagai alat agar dapat menempatkan berbagai ketidakpuasaan yang ada sebagai ancaman nasional, sehingga kelihatan sah apabila dijadikan sasaran sebuah operasi keamanan (h.3). Seperti halnya gerakan –gerakan Civil Society yang semakin keras menuntut demokratisasi dan penataan sistem pemerintahan yang lebih terbuka kala itu.

Mengapa reshaping?, reshaping dianggap perlu mengingat isu-isu ancaman Komunisme atau Kiri Baru (New Left) masih bercokol di bumi Nusantara. Sekalipun kala itu sudah tidak relevan lagi jika dikaitkan dengan pembubaran PKI tahun 1966, apalagi komunisme internasional telah menemukan ajalnya sejak runtuhnya tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet. Namun bagi petinggi militer Indonesia, itu tidak cukup. Dalam sebuah dokumen yang disiapkan pada Penataran Kewaspadaan Nasional (Tarpadnas) pada tahun 1979, disebutkan bahwa kelompok Kiri Baru (New Left) kini telah mengambil alih berbagai aktivitas kaum komunis yang sejak pelarangan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1966, dengan melakukan mobilisasi terhadap mahasiswa dan kelompok intelektual dengan mengangkat isu-isu perburuhan dan penggusuran tanah. Dan bukan hanya sampai disitu, New Left telah berhasil masuk kedalam jaringan-jaringan Ornop dan lembaga pemerintahan (h.10). Kewaspadaan terhadap New Left inilah yang dikemudian hari menciptakan terminologi baru Organisasi Tanpa Bentuk (OTB).

Kewaspadaan ini tetap berlanjut ditahun-tahun selanjutnya, ketika Departemen Pertahanan yang dipimpin oleh Moerdani merumuskan sebuah penilaian strategis di tahun 1988. Rumusan tersebut menyatakan bahwa ke depan pada tahun 1990-an, ketika jaringan komunikasi internasional menjadi lebih mudah dan lebih luas, kewaspadaan khusus akan diperlukan untuk mempersiapkan infiltrasi atas nilai-nilai asing yang akan mengancam nilai-nilai Pancasila dan lebih jauh adalah adanya upaya penyusupan. Secara umum dokumen ini berkesimpulan bahwa ancaman dalam negeri nantinya akan berbentuk Komunisme Gaya Baru (KGB) yang dapat menyusup kedalam pemerintahan dan masyarakat (h. 28)

Pasca runtuhnya kekuasaan Soeharto tahun 1998, sepertinya ideologi kewaspadaan ini tetap bertahan. Setiap bulan September isu-isu ancaman Komunisme selalu menggema di ruang-ruang publik dan media sosial. Bahkan netizen yang tidak tahu menahu tentang sejarah panjang pembelokan sejarah 1965, ikut menyuarakan bahaya Komunisme. Ini artinya bahwa ideologi kewaspadaan telah berhasil masuk kedalam pikiran masyarakat secara luas. 

***
Ideologi Kewaspadaan ala Orde Baru Ideologi Kewaspadaan ala Orde Baru Reviewed by Pondok Kanal on 1/14/2016 02:41:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.